Plan To Plant...
Senin, 18 Juli 2011
Kamis, 30 September 2010
Anthurium, The Exclusive Flower
(dari berbagai sumber, photos by me)
Dadap Merah
Ingin burung-burung mengunjungi taman Anda?
Tanam saja Pohon Dadap Merah dan berbagai burung akan datang untuk menyantap buah si dadap merah ini. Dadap atau cangkring adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Tanaman ini kerap digunakan sebagai pagar hidup dan peneduh. Pohonnya yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m. Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di samping atau di ujung ranting yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyak burung berdatangan untuk menyerbukinya.
Dadap Merah (Erythrina cristagalli) termasuk dalam keluarga Fabaceae. Memiliki bunga berwarna merah cerah, bentuk mahkota seperti sepatu koboi. Batang putih, daun majemuk bertangkai tiga. Selain sebagai pagar hidup, dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di perkebunan kopi atau kakao, atau pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Daun-daun dadap yang muda dapat digunakan sebagai sayuran dan obat, misalnya untuk menyembuhkan disentri, meringankan rematik, obat pencahar dan peluruh dahak. Daun-daun ini juga berkhasiat membanyakkan susu ibu, membuat tidur lebih nyenyak, dan bersama dengan bunganya untuk melancarkan haid. Hati- hati karena bijinya agak beracun.
Pohon ini tumbuh baik di daerah lembab dan setengah kering. Dadap Merah dapat di kembangbiakan dengan cara stek atau menyebar biji. Dadap merupakan penghuni asli hutan-hutan pantai, mulai dari Afrika Timur, India, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara hingga Australia
(dari berbagai sumber, photos by me)
Kacapiring
Kacapiring yang memiliki nama latin Gardenia Augusta juga dikenal dengan nama Gardenia jasminoides yang berarti “seperti melati” walaupun tidak ada hubungannya dengan marga Jasminum (Melati). Tumbuhan ini sendiri termasuk dalam rumpun kopi-kopian atau Rubiaceae.
Kacapiring termasuk tanaman perdu tegak. Tinggi tanaman ini berkisar 1-3 meter. Tanaman yang berasal dari Cina atau Jepang ini banyak tumbuh di alam bebas, Daunnya berbentuk bulat telur, tebal, permukaan daun berwarna hijau tua yang mengkilat. Pada tiap ujung-ujung tangkainya muncul sekuntum bunganya yang mempunyai 6 daun mahkota. Pada waktu mekar bunganya berwarna putih bersih namun lambat laun akan menjadi krem kekuningan. Bunganya berwarna putih dan sangat harum. Aroma wangi yang terpancar dari bunga ini dihasilkan dari sejenis senyawa kandungan zat linalol dan styrolyl
Tanaman ini dapat tumbuh subur di tempat-tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Beberapa jenis hibrida yang berasal dari Belanda memiliki bunga yang lebih putih dan besar dan dengan tingkat kewangian yang lebih mencolok, sehingga selain perkembangbiakan dengan cara stek atau cangkok sekarang ini juga dilakukan dengan cara sambung pucuk sehingga dalam satu pohon Kacapiring memiliki variable yang berbeda.
Dengan pemeliharaan yang mudah, Kacapiring banyak diminati sebagai tanaman hias atau di tanam di pekarangan rumah. Selain keindahan bunganya yang mempercantik taman dan keharuman wangi bunganya, tanaman ini terutama daunnya juga memiliki banyak khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti demam, sariawan dan diabetes. Buahnya mengandung crocin (salah satu jenis karotenoida) berwarna kuning cerah seperti yang terdapat pada safron. Buah yang kering merupakan bahan pewarna. Di Jepang, bahan pewarna dari Kacapiring digunakan untuk pencelupan tekstil dan pewarna kue tradisional (wagashi) dan asinan lobak (takuan).
Di beberapa daerah, tanaman ini memiliki nama asing, seperti: Belanda (Kaapse Jasmijn), Inggris (Cape Jasmine), Sansekerta (Gandharaj), Sumatera (Menlu Bruek, Raja Putih, Sang Klapa), Jawa (Peciring, Cepiring, Ceplok Piring). Di Bali tanaman ini dikenal dengan nama Jempiring dan di pergunakan sebagai maskot kota Denpasar.
(dari berbagai sumber, photos by me)
(dari berbagai sumber, photos by me)
Adenium
Sekilas bunga ini mirip dengan kamboja, karenanya sering di sebut Kamboja Jepang. Daun Adenium (Adenium Obesum) ada berbagai ragam, bentuk lonjong, runcing, kecil dan besar, serta ada yang berbulu halus, ada pula yang tanpa bulu. Sedangkan bunga adenium berbentuk seperti terompet, berkelopak 5, dengan aneka ragam warna sesuai dengan jenis (varietasnya) masing-masing.
Asal tanaman ini adalah dari daerah kering ( Asia Barat dan Afrika) karenanya lebih menyukai kondisi media yang kering. Akar adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air sebagai cadangan disaat kekeringan. Akar yang membesar ini bila dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu (disebut juga sebagai sukulen), namun dapat membesar.
Asal tanaman ini adalah dari daerah kering ( Asia Barat dan Afrika) karenanya lebih menyukai kondisi media yang kering. Akar adenium yang membesar seperti umbi adalah tempat menyimpan air sebagai cadangan disaat kekeringan. Akar yang membesar ini bila dimunculkan diatas tanah akan membentuk kesan unik seperti bonsai. Sedangkan batangnya lunak tidak berkayu (disebut juga sebagai sukulen), namun dapat membesar.
Adenium merupakan suatu genus yang berada dalam famili Apocynaceae. Dari berbagai literatur, diketahui bahwa ada beberapa cara penggolongan Adenium. Ada yang menganggap suatu jenis sebagai species, ada yang menganggapnya sebagai subspecies (varietas).
Jenis-jenis tersebut antara lain:
· Adenium obesum ( Desert Rose), ditemukan di daerah Afrika, di sebelah selatan gurun Sahara dari Senegal sampai Sudan dan juga Kenya. Warna normal bunga-nya adalah Pink sampai merah
· Adenium multiflorum, (Sabi Star), ditemukan di Afrika bagian selatan di sisi timur, seperti Mozambik dan Afrika Selatan bagian Timur. Tumbuh tinggi dan bercabang dengan daun yang lebar. Bunganya putih dengan garis merah di pinggirnya
· Adenium oleifolium , ditemukan di gurun Kalahari yaitu perbatasan antara Namibia , Botswana dan Afrika selatan. Daunnya sempit, panjang dan hampir paralel di kedua sisi dengan warna mengkilap. Bunga-nya kecil tapi berbiji cukup besar.
· Adenium somalense, ditemukan di Somalia selatan sampai Tanzania , dan Kenya . Ukurannya bervariasi dari kecil sampai setinggi 5m. Bunganya lebih kecil dari obesum dengan warna pink sampai merah tua. Pola strip dari pinggir menuju corong merupakan ciri khas somalense.
· Adenium swazicum, ditemukan di pesisir timur Afrika bagian selatan seperti di pesisir timur Afrika Selatan , Swaziland , dan perbatasan Afrika selatan dan Mozambik. Mempunyai bentuk daun yang sempit dan panjang dengan warna lebih muda dari kebanyakan jenis lain. Bunga-nya berwarna magenta hingga ungu muda.
· Adenium boehmianum, ditemukan di Namibia dan Angola yaitu di sisi barat atau sisi kebalikan dari ditemukannya Swazicum. Mempunyai bunga yang serupa dengan swazicum tapi mempunyai daun yang panjang dan lebar. Jika dibandingkan dengan semua jenis adenium, daun boehmianum merupakan yang paling besar.
· Adenium arabicum, ditemukan di sebelah selatan dan barat semenanjung Arab. Spesies ini mempunyai bonggol yang sangat besar bercabang banyak dengan daun yang tebal. Bunga-nya berwarna pink cerah
· Adenium socotranum, ditemukan di Pulau Socotra Yaman (sebelah selatan semenanjung Arab). Mudah dikenali dari struktur batangnya yang menjulang yang membesar di atas permukaan tanah. Sebagian akarnya tumbuh di atas permukaan tanah sehingga membuatnya makin indah. Mempunyai bunga berwarna pink dan merupakan yang terbesar di antara jenis lain.
(dari berbagai sumber, photos by Mr. Jimi Hendrix)
(dari berbagai sumber, photos by Mr. Jimi Hendrix)
Lidah Mertua
Di Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama Lidah Mertua. Sanseviera dikenal dengan sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam, memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing.
Sansevieria termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah keunggulan Sansivieria. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup. Dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur. Hindari menggunakan pupuk kimia dalam perawatannya karena akan menyebabkan akrnya menjadi busuk.
Sansevieria termasuk tanaman hias yang sering disimpan di dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi dengan sedikit air dan cahaya matahari. Tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting itulah keunggulan Sansivieria. Bahkan tak disiram beberapa hari pun tetap bertahan hidup. Dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur. Hindari menggunakan pupuk kimia dalam perawatannya karena akan menyebabkan akrnya menjadi busuk.
Selain sebagai tanaman hias, Sanseviera kerap ditaruh di sudut dapur atau kamar mandi untuk meredam bau. W Sansevieran memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dantrichloroethylenearn. Daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak beraturan, dan ada juga yang zig-zag.
Ditinjau berdasarkan jenisnya sansevieria ada dua jenis yakni yang pertama yaitu sansevieria keturunan asli/spesies sedangkan yang kedua adalah jenis hasil persilangan/hibridasi yang bisa disebut dengan jenis sansevieria hybrid. Selain sebagai tanaman hias, Sanseviera juga memiliki manfaat lain misalnya untuk menjaga kesuburan rambut, mengobati penyakit seperti diabetes, sakit telinga, ambeien.
( dari berbagai sumber, photos by me)
( dari berbagai sumber, photos by me)
Langganan:
Postingan (Atom)